Minggu, 11 Juni 2017

RESENSI BUKU PENGANTAR STUDI ISLAM



RESENSI BUKU “PENGANTAR STUDI ISLAM” KARYA NGAINUN NAIM

ü  Judul buku           : “Pengantar Studi Islam”

ü  Pengarang          : Ngainun Naim

ü  Penerbit               : Penerbit TERAS

ü  Tahun terbit          : Agustus 2009 (Cetakan Pertama)

ü  ISBN                     : 979-20-2717-3

ü  Desain cover       : Sarwanto

ü  Penata letak        : Yovei Aufa Firdaus

ü  Editor                   : Qomarul Huda

ü  Tebal buku           : 253 Halaman

ü  Harga                   : Rp. 35.000

ü  Peresensi            : Nisau Zulfi Rizqiyah


Melihat sampul buku ini disertai membaca judulnya maka dimungkinkan buku ini terkesan masih sangat mendasar pembahasannya dan masih sangat minim pengembangan ilmu pengetahuannya. Akan tetapi dugaan tersebut ternyata salah besar. Walaupun buku ini memiliki judul yang masih sangat sederhana dan mendasar yaitu “Pengantar Studi Islam” namun ternyata isinya mencakup ilmu pengetahuan yang sudah cukup luas pengembangannya. Antara lain membahas mengenai Studi Islam. Studi Islam sebenarnya merupakan bidang kajian yang cukup lama. Ia telah ada bersama dengan adanya agama islam. Studi islam sebagai sebuah ilmu yang tersusun secara sistematis, ilmiah, dan dibangun sebagai sebuah ilmu mandiri yang baru muncul dalam beberapa dekade belakangan.

Jika dicermati dan diteliti secara cermat dan mendalam, akan kita temukan kenyataan bahwa agama adalah bagian dari kebutuhan hidup manusia. Manusia tidak akan mungkin lepas dengan agama, setinggi apapun kemajuan yang telah dicapainya. Hal ini disebabkan karena ada ruang spiritualitas dalam diri manusia. Ruang ini tidak mungkin dikosongkan, atau bahkan dihilangkan eksistensinya. Karena adanya ruang spiritualitas inilah maka manusia tidak hanya disebut sebagai homo-sapiens, melainkan juga disebut dengan homo religious. Dengan demikian, beragama menjadi identitas yang integral dalam diri manusia.

Itulah kebutuhan akan kehadiran Tuhan dalam diri kita. Dan jawaban akan eksistensi Tuhan tersedia dalam agama. Bagi kita yang sejak kecil telah lekat dengan agama, tentu tidak ada persoalan yang mendasar berkaitan dengan keagamaan kita. Namun nampaknya kita tidak bisa menutup mata bahwa kini mulai berkembang, khususnya di kalangan masyarakat sekuler, rasa kecewa terhadap agama. Kekecewaan tersebut disebabkan karena agama dinilai tidak mampu memberikan jawaban yang memuaskan dan sesuai dengan harapan. Agama dinilai terlalu formal dan penuh dengan ritus-ritus yang justru tidak mengobati kerinduan akan kedamaian hidup ini. Maka, pilihannya kemudian jatuh kepada gerakan spiritualitas. Oleh karena itulah, pengkajian terhadap agama, khususnya Islam, harus dilakukan secara terus menerus. Dengan demikian, Islam akan mampu menjadi dasar rujukan yang kontekstual dan aplikatif dalam kehidupan.

Selain membahas mengenai Studi Islam, buku ini juga membahas mengenai Pendekatan, Metode, dan Metodologi. Yang mana pembahasan tersebut sangat erat kaitannya dalam mempelajari Studi Islam. Karena untuk melakukan Studi Islam, maka harus memahami terlebih dahulu mengenai Pendekatan, Metode, dan Metodologinya. Kejelasan tiga kata tersebut sangat penting untuk memperjelas langkah-langkah yang akan ditempuh dalam Studi Islam. Dengan kejelasan posisi yang dipilih, akan memudahkan untuk melakukan kajian secara serius. Sebab pilihan yang tepat akan mengantarkan keberhasilan dalam melakukan kajian Islam.

Buku dengan judul Pengantar Studi Islam (PSI)-sejauh pengamatan penulis-belum banyak ditulis. Buku tentang studi islam yang banyak ditulis dan beredar di pasaran adalah Metodologi Studi Islam (MSI). Hal ini dapat dimaklumi mengingat PSI sesungguhnya merupakan revisi dari MSI.

Apapun yang tertulis dalam buku ini merupakan sebuah ikhtiar penulis untuk mengkaji islam, walaupun mungkin sangat sederhana dan normatif. Penulis menyadari bahwa apa yang tertuang dalam buku ini banyak sekali kelemahan, kekurangan, atau kesalahan dan sebagainya. Sebagai insan yang lemah dan tak luput dari kesalahan, penulis mengharap masukan dan perbaikan agar menjadikan buku ini lebih baik. Semoga buku yang sederhana ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca sekalian.

Buku ini cocok digunakan oleh para mahasiswa, guru, dan lainnya. Sebab buku ini mengkaji cukup luas mengenai dasar Studi Islam. Sehingga akan lebih mudah untuk difahami bagi mereka yang masih dalam tahap awal pembelajaran. Begitu juga dapat digunakan oleh mereka yang dalam proses pemahaman serius. Sedangkan untuk guru, buku ini juga cukup memudahkan untuk membantu menyampaikan materi dasar kepada anak didiknya.

Keunggulan atau kelebihan buku ini antara lain adalah konsepnya dan contohnya dijelaskan secara detail dan sistematis sehingga mudah untuk dipahami serta terdapat ide-ide penerapan yang banyak. Selain itu, buku ini dijelaskan dengan bahasa yang sederhana, lugas, jelas, tidak berbelit-belit, tidak boros kata, dan mudah untuk dipahami. Dengan demikian buku ini cocok untuk dibaca oleh siapapun. Font tulisan yang digunakan juga sangat mudah untuk dibaca serta  kertas yang bagus juga mempengaruhi nilai bobot buku tersebut. Penulis juga menjelaskan dan menyebutkan keterangan-keterangan dari Al-Qur’an sehingga memperkuat bukti dari materi yang ia jelaskan dalam buku ini. Selain itu, penulis juga memberikan keterangan dari mana ia mengambil atau mengutip setiap kata atau kalimat yang ia tulis pada buku ini. Jadi, hal ini juga dapat membantu memudahkan para pembaca yang ingin mencari tau kebenaran akan kutipan tersebut.

Selain memiliki kelebihan, buku ini juga masih memiliki kekurangan. Kekurangan yang terdapat dalam buku ini antara lain adalah dalam menjelaskan mengenai Studi Islam. Dalam arti keterangan atau penjelasan belum semua ditulis dan disebutkan dalam buku ini. Pada bagian-bagian tertentu ada kata atau ketikan yang kurang jelas sehingga sulit untuk dibaca. Kelemahan yang lain adalah belum tuntasnya pembahasan dari sebagian sub-sub bab tertentu.

Saran bagi para pembaca dalam membaca buku ini adalah sebelum anda membaca isinya maka hendaknya terlebih dahulu untuk membaca halaman “Kata Pengantar” secara keseluruhan dengan perlahan-lahan dan sabar. Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan membaca daftar isi dan mengeksplorasi seperlunya isi dari buku ini. Kata pengantar sering kali diabaikan oleh para pembaca, namun kadang kala dalam kata pengantar itulah pembaca akan bisa mengenal dan memahami penulis yang didukung dengan halaman biodata penulis di akhir buku. 
Dari semua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa buku ini hadir tidak hanya digunakan sebagai bahan bacaan di waktu luang saja. Melainkan digunakan untuk menjadi bahan referensi (rujukan) karya tulis yang berkaitan dengan “Pengantar Studi Islam”. Dikatakan patut dijadikan referensi karena buku ini diterbitkan oleh penerbit yang kompeten. Serta buku ini ditulis oleh seorang penulis sekaligus pendidik yang fokus dalam bidang keagamaan secara formal maupun dunia nyata di lapangan. Adapun buku yang ditulis antara lain Pendidikan Multikultural, Konsep dan Aplikasi (bersama Achmad Sauqi), diterbitkan oleh Penerbit Ar-Ruzz Yogyakarta, (2008) Rekonstruksi Pendidikan Nasional, diterbitkan oleh Penerbit TERAS Yogyakarta (2009). Kritik dan saran bisa dialamatkan di abunajwa@plasa.com atau naimmas22@gmail.com
 



Jumat, 09 Desember 2016

LANDASAN PENDIDIKAN

LANDASAN PENDIDIKAN

A.   PENGERTIAN LANDASAN PENDIDIKAN
Dalam kamus besar bahasa indonesia, landasan diartikan sebagai “fondasi”. Maka dapat  disimpulkan bahwa landasan pendidikan merupakan fondasi yang dijadikan sebagai alas atau dasar atau tolak ukur dalam proses pembangunan sebuah pendidikan. Menurut sifat wujudnya landasan pendidikan dibagi menjadi dua yaitu landasan pendidikan yang bersifat konseptual dan landasan pendidikan yang bersifat material. Landasan yang bersifat konseptual identik dengan asumsi, yaitu suatu gagasan, kepercayaan, prinsip, pendapat atau pernyataan yang sudah dianggap benar, yang dijadikan titik tolak dalam rangka berpikir (melakukan suatu studi) atau dalam rangka bertindak (melakukan suatu praktek). Contoh landasan yang bersifat material antara lain berupa landasan pacu pesawat terbang dan fondasi bangunan gedung. Adapun contoh landasan yang bersifat konseptual antara lain berupa dasar Negara Republik Indonesia yaitu Pancasila dan UUD RI Tahun 1945; landasan pendidikan, dsb.

B.   MACAM-MACAM LANDASAN PENDIDIKAN
Secara garis besar, landasan pendidikan dibagi menjadi empat kelompok :
1.   Landasan religious pendidikan
Landasan religious pendidikan merupakan asumsi-asumsi yang bersumber dari ajaran-ajaran agama yang dijadikan sebagai titik tolak dalam pendidikan yakni bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits.
2.  Landasan filosofis pendidikan
Landasan filosofis merupakan landasan pendidikan yang berasal dari filsafat atau hasil pemikiran yang idealisme dan realisme. Para filsuf idealisme mengklaim bahwa hakikat realitas bersifat spiritual. Hal ini sebagaimana dikemukakan Plato, bahwa dunia yang kita lihat, kita sentuh dan kita alami melalui indera bukanlah dunia yang sesungguhnya, melainkan suatu dunia bayangan (a copy world). Sedangkan menurut filsuf Realisme mengklaim bahwa dunia terbuat dari sesuatu yang nyata, substansial dan material yang hadir dengan sendirinya (entity).
3.  Landasan ilmiah pendidikan
Landasan ilmiah merupakan landasan pendidikan yang
4.  Landasan yuridis (hukum) pendidikan
Landasan yuridis ini merupakan landasan yang berdasarkan pada hukum yakni pacasila dan UUD 1945. Pada alinea keempat Pembukaan UUD 1945, disana tersurat dan tersirat cita-cita nasional dibidang pendidikan, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Sehubungan dengan ini, Pasal 31 ayat (3) UUD 1945 mengamanatkan atar ‘Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

      C.   FUNGSI LANDASAN PENDIDIKAN
Adapun fungsi dari landasan pendidikan adalah menjadikan pendidikan yang         diselenggarakan prakteknya akan lebih mantap, tujuannya jelas dan tepat yakni tepat dalam pemilihan isi kurikulumnya, efisien, dan efektif cara-cara pendidikan yang dipilihnya, dst. Dengan demikian adanya landasan pendidikan yang kokoh akan dapat  menghindarkan dari kesalahan-kesalahan konseptual yang dapat merugikan sehingga   praktek pendidikan diharapkan dapat sesuai dengan fungsi dan sifatnya, serta dapat   dipertanggungjawabkan.